Baterai eneloop memiliki banyak keunggulan seperti saya tulis pada artikel sebelumnya. Namun selain memiliki banyak kelebihan, eneloop bukanlah baterai yang sempurna. Ada beberapa kelemahan yand dimiliki oleh baterai ini dibandigkan baterai non rechargeable atau alkalin baterai. Berikut saya rangkum beberapa kelemahannya:
Baterai Alkaline Non Rechargeable |
1. Harus Melakukan Isi Ulang
Berbeda dengan baterai alkaline, baterai eneloop harus diisi ulang, dan isi ulangnya pun tidak sebentar. Charger standar eneloop membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk isi ulang hingga penuh. Jika baterai habis dan harus terburu-buru akan menggunakannya kembali, maka ini akan menjadi masalah.
Menjadi Sebuah Masalah |
2. Lebih Mahal
Jika dikalkulasi untuk penggunaan yang sering seperti tamiya, drone, mobil remot kontrol, lampu, dan alat-alat boros baterai lainnya, penggunaan eneloop tergolong lebih murah. Tetapi jika digunakan untuk alat-alat hemat baterai seperti remot televisi atau jam dinding yang diganti baterainya setiap 1 sampai 2 tahun, eneloop tidak efektif karena untuk harganya yang sekitar 30 ribu rupiah per baterai akan lebih murah menggunakan baterai alkaline seharga 2500 rupiah.
Harganya Tergolong Mahal |
3. Sulit Membawa Cadangan Banyak
Karena faktor mahal tadi sulit untuk membawa banyak baterai eneloop. Sedangkan baterai alkaline dengan uang 20 ribu rupiah sudah dapat membawa 8 buah baterai alkaline tanpa perlu memikirkan isi ulang dan jika habis tinggal membeli kembali.